Uncategorized
June 13, 2024

Akuntansi Biaya: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

                   

Sumber gambar: Freepik

         

Akuntansi biaya adalah praktik bisnis di mana kalian mencatat, memeriksa, merangkum, dan memahami uang yang dikeluarkan perusahaan untuk suatu proses, produk, atau layanan. Hal ini dapat membantu perusahaan mengendalikan biaya dan merencanakan strategi untuk meningkatkan efisiensi biaya. Akuntansi biaya membantu manajemen memutuskan di mana mereka perlu mengurangi dan meningkatkan anggaran.

 

Daftar Isi

 

Fungsi Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mempunyai banyak kegunaan. Berikut adalah beberapa fungsi akuntansi biaya yang dapat membantu bisnis kalian:

  • Pengendalian biaya: Akuntansi biaya membantu manajemen memperkirakan harga pokok dan harga jual suatu produk atau jasa, untuk membuat kebijakan perusahaan. Dengan acuan nilai biaya, pihak manajemen dapat menemukan cara mengendalikan biaya untu mencapai profitabilitas yang maksimal.
  • Menentukan total biaya per unit:  Teknik akuntansi biaya membantu dalam menentukan total biaya per unit suatu produk atau jasa, sehingga bisnis dapat menetapkan harga jualnya.
  • Menemukan channel yang menguntungkan dan tidak menguntungkan: Informasi ini membantu manajemen mengakhiri channel yang tidak menguntungkan dan mengembangkan channel yang menguntungkan.
  • Membandingkan biaya dari waktu ke waktu: Data cost sheet yang tercatat untuk berbagai periode waktu dapat membantu untuk membandingkan biaya setiap produk atau layanan dari waktu ke waktu.

 

Perbedaan Akuntansi Biaya dan Akuntansi Keuangan

Akuntansi biaya dan akuntansi keuangan menggunakan informasi yang sama dari catatan bisnis dan bekerja dengan prinsip yang sama. Namun perbedaannya, akuntansi keuangan memberikan nilai laba dan rugi bisnis secara keseluruhan, sedangkan akuntansi biaya memberikan biaya per item dan laba atau rugi dari masing - masing produk.

Berikut beberapa perbedaan di antara keduanya.

                   

tabel perbedaan akuntansi biaya dan keuangan
                                                                                                                                                                                                                                                                                   

         

Elemen Biaya dalam Akuntansi Biaya

Unsur-unsur biaya secara luas diklasifikasikan menjadi bahan, tenaga kerja, dan beban. Masing-masing biaya tersebut dibagi lagi menjadi biaya langsung dan tidak langsung. Bahan tidak langsung, tenaga kerja, dan biaya dapat dikategorikan sebagai biaya overhead. Berikut beberapa elemen dalam akuntansi biaya.

1. Biaya Bahan

Ini adalah biaya bahan dasar yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Selanjutnya dapat diklasifikasikan menjadi bahan langsung dan bahan tidak langsung.

  • Bahan langsung: Bahan yang terlibat langsung dalam pembuatan suatu produk dan terdapat dalam produk. Misalnya kayu yang digunakan untuk membuat furnitur, atau kain yang digunakan untuk membuat kemeja.
  • Bahan tidak langsung: Bahan yang berperan penting dalam produksi barang jadi tetapi bukan bagain dari bahan dasar. Misalnya gunting untuk memotong kain untuk baju, atau gergaji untuk memotong kayu untuk furnitur.

2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengubah bahan menjadi barang jadi. Tenaga kerja dapat diklasifikasikan lagi menjadi tenaga kerja langsung dan tidak langsung.

  • Tenaga kerja langsung: Orang yang terlibat secara aktif selama pembuatan produk. Misalnya, tenaga kerja produksi atau manufaktur.
  • Tenaga kerja tidak langsung: Karyawan yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi dan tidak ditugaskan langsung pada satu produk tertentu. Misalnya, perwakilan penjualan dan direktur.

3. Beban

Biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan, selain dari biaya material dan tenaga kerja, biasanya tergolong dalam kategori ini. Biaya tersebut dibagi lagi menjadi biaya langsung dan tidak langsung.

  • Beban langsung: Ini juga disebut pengeluaran yang dapat dibebankan dan biasanya dikaitkan dengan unit biaya tertentu. Misalnya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, utilitas, dan sewa.
  • Beban tidak langsung: Semua beban yang tidak termasuk dalam beban langsung dianggap sebagai beban tidak langsung. Misalnya, biaya pencetakan, tagihan (kredit) utilitas, dan konsultasi hukum.

4. Biaya Overhead

Pemahaman umumnya, ya, biaya overhead mirip dengan biaya tidak langsung. Namun overhead sebenarnya mempunyai arti yang lebih luas, meliputi tenaga kerja tidak langsung, bahan tidak langsung, dan beban tidak langsung. Biaya overhead dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori berikut:

  • Biaya overhead pabrik: Ini termasuk biaya overhead yang timbul karena manufaktur, produksi, atau jenis biaya lain apapun yang bertanggung jawab atas kelancaran produksi barangi barang. Misalnya sewa pabrik, asuransi, dan utilitas.
  • Biaya overhead kantor dan administrasi: Ini adalah biaya yang terkait dengan manajemen dan administrasi bisnis. Misalnya sewa kantor, printer, dan alat tulis.
  • Overhead penjualan dan distribusi: Ini adalah biaya yang berkaitan dengan pemasaran produk, perolehan pesanan, serta pengiriman barang dan jasa.

 

Jenis Akuntansi Biaya

Ada empat jenis utama metode akuntansi biaya, yaitu:

  1. Standard cost accounting:  Jenis akuntansi biaya ini menggunakan rasio untuk memeriksa manfaat tenaga kerja dan bahan untuk memproduksi barang dalam lingkungan standar. Penilaian ini disebut analisis varians.
  2. Namun, metode ini agak ketinggalan jaman. Ketika sistem ini diperkenalkan satu abad yang lalu, masuk akal untuk menggunakan tenaga kerja sebagai satu-satunya pengukuran biaya, karena tenaga kerja merupakan pemicu biaya yang penting. Seiring berjalannya waktu, biaya overhead meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan biaya tenaga kerja.
  3. ABC (Activity-Based Costing) accounting: Dalam metode ini, biaya setiap aktivitas yang dilakukan dalam suatu perusahaan dialokasikan ke produk atau layanan tertentu. Cara pembebanan biaya ke objek biaya pertama-tama ditentukan dengan melakukan analisis aktivitas. Hal ini meningkatkan keakuratan penetapan biaya produk dan layanan.
  4. Lean accounting: Ini adalah gabungan prinsip dan proses yang memberikan feedback numerik kepada produsen yang menerapkan praktik lean manufacturing dan inventaris. Lean manufacturing membantu manajemen mempercepat proses, menghilangkan kesalahan, dan membebaskan kapasitas produksi.
  5. Lean accounting tidak bergantung pada penetapan biaya berbasis aktivitas atau penetapan biaya standar; sebaliknya, ia menggunakan pengukuran kinerja yang berfokus pada visual dan lean.
  6. Marginal costing: Biaya marjinal didefinisikan sebagai biaya tambahan yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan. Metode ini disebut juga cost volume profit analysis. Analisis biaya marjinal melihat hubungan antara volume produksi, harga jual, biaya, beban, dan keuntungan. Ini dihitung dengan mengurangkan biaya variabel dari pendapatan, lalu membaginya dengan pendapatan.

 

Kesimpulan

Akuntansi biaya adalah sistem pencatatan dan analisis biaya produk atau jasa untuk berkontribusi terhadap perencanaan strategis dan meningkatkan efisiensi biaya. Penting bagi banyak pihak yang terlibat dalam suatu bisnis, termasuk manajemen, karyawan, dan konsumen. 

Akuntansi biaya dan akuntansi keuangan saling terkait, namun memberikan hasil yang berbeda. Akuntansi biaya memberi tahu kalian tentang biaya produksi masing-masing barang, sedangkan akuntansi keuangan menunjukkan keuntungan dan kerugian bagi perusahaan secara keseluruhan. Meskipun ada keuntungan menggunakan sistem akuntansi biaya khusus, perusahaan yang cukup efisien dalam melacak biayanya sendiri dapat mengelola semua catatannya tanpa memiliki sistem formal.

Slice Icon
Connect With Us!
(*) required
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.