Nama William J. Tobin mungkin terdengar asing bagi kalian, namun di tahun 1989 dia memulai affiliate marketing pertama di internet. Sejak saat itu, jutaan orang di seluruh dunia menghasilkan komisi dari affiliate link.
Saat ini, industri affiliate marketing diperkirakan mencapai $17 miliar. Pencapaian ini datang dari brand dan platform e-commerce yang sedang marak mencari lebih banyak penjualan online. Mereka mencoba memanfaatkan efektivitas influencer marketing dengan alur yang tidak berbelit - belit dan perhitungan ROI.
Apakah affiliate marketing adalah sumber penghasilan yang menjanjikan untuk konten kreator? Apa saja yang harus dipertimbangkan influencer sebelum memulai affiliate marketing?
BACA JUGA: 8 Cara Influencer Menghasilkan Uang
Berikut adalah 5 hal yang harus dipertimbangkan konten kreator sebelum menautkan link afiliasi dalam konten mereka.
Kalian bisa mengestimasikan sendiri berapa banyak uang yang dapat kalian hasilkan dari affiliate marketing. Jika kalian memiliki data tentang berapa banyak orang yang bisa kalian jangkau dengan konten kalian beserta Click Through Rate (CTR)-nya, kalikan saja keduanya untuk mendapatkan total klik. Kemudian jika kalian juga memiliki data conversion rate pada produk kalian, kalikan total klik dengan conversion rate untuk mendapatkan jumlah penjualan. Jika sudah memiliki angka total penjualan, kalikan total penjualan dengan komisi affiliate marketing per item terjual.
Ini adalah pertanyaan inti yang harus kalian tanyakan kepada diri sendiri sebelum memulai affiliate marketing dengan brand manapun. Pada affiliate marketing kalian akan membuat konten yang bersifat hard selling. Maka dari itu, untuk melakukan affiliate marketing kalian harus benar-benar menyukai dan berdedikasi untuk produk dan brand tersebut.
Salah satu cara untuk menjadi konten kreator yang sukses adalah dengan membangun bisnis / brand kalian sendiri. Bisnis apa itu? Apakah bisnis ini sesuai dengan niche kalian? Apakah bisnis kalian selaras dengan produk yang kalian jual pada affiliate marketing? Apakah kalian membutuhkan affiliate marketing untuk menjual bisnis kalian?
Menentukan kelayakan suatu hal adalah ha yang subjektif. Namun ada beberapa cara yang bisa kalian lakukan untuk memastikan ini. Pertama, bandingkan waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk membuat konten affiliate marketing ini dengan estimasi hasil penjualan yang bisa kalian terima? Apakah menghasilkan profit / defisit?
Kemudian hal lain yang patut untuk dipertimbangkan adalah opportunity cost. Katakanlah di masa depan kalian bermimpi untuk membangun bisnis yang berhubungan dengan skincare. Apakah kalian ingin menghianati audiens kalian sendiri, dengan menjual krim tangan orang lain / kompetitor?
Membuat konten harus menyenangkan. Kalian membutuhkan asupan dophamine yang banyak ketika menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat konten dan menghibur orang-orang. Dibutuhkan waktu seumur hidup untuk mendapatkan audience trust, namun hanya beberapa detik saja untuk merusaknya. Maka dari itu sebelum menyenangkan audiens kalian, kalian harus memastikan kepada diri sendiri, apakah konten tersebut akan menyenangkan diri kalian sendiri?
Affiliate marketing bukanlah sesuatu yang buruk. Namun ini bukanlah hal yang mudah. Affiliate marketing bukanlah passive income yang mungkin selama ini kalian sangka. Diperlukan usaha yang sungguh - sungguh, terlebih lagi dengan format social media sekarang, akan sulit untuk menghasilkan penjualan hanya dengan satu konten saja (Seperti postingan blog dengan SEO yang baik).
Semua kreator harus mencari tahu cara menghasilkan uang terbaik mereka. Affiliate marketing bukan untuk semua kreator, namun mungkin untuk beberapa dari mereka. Gunakan 5 pertanyaan ini untuk memutuskan menggunakan affiliate marketing atau tidak.