Menjadi influencer tidak selalu menyenangkan seperti yang terlihat di media sosial. Terkadang kamu mengalami burnout yang mempengaruhi kualitas kerja hingga kehidupan pribadimu.
Banyak influencer yang mengalaminya, dan seringkali ini terjadi pada influencer-influencer yang memiliki jumlah audiens besar. YouTuber besar seperti PewDiePie, Matt D’Avella dan Michelle Phan pun pernah mengalami burnout di satu titik kehidupan mereka.
Sebagai influencer yang selalu berada di depan mata publik bisa jadi sangat melelahkan. Ada tekanan untuk mempertahankan keberadaan di media sosial karena dari sanalah sumber pemasukan mu. Tapi di sisi lain burnout yang kamu alami dapat mempengaruhi kesehatan mental hingga fisik.
Ketika para influencer mengalami burnout, sebagian dari mereka memutuskan untuk berhenti sejenak dari media sosial atau bahkan mengambil waktu istirahat lebih lama dari yang diharapkan sampai mereka merasa siap untuk kembali aktif. Tapi ada juga influencer yang memutuskan untuk berhenti selamanya dari industri ini.
Jika kamu termasuk influencer yang sedang mengalami burnout, merasa lelah, bingung dan takut itu wajar. Artikel ini akan membahas cara mengatasi burnout bagi kamu para influencer.
Burnout adalah kelelahan secara emosi, fisik, dan mental hingga membuatmu kesulitan untuk memenuhi permintaan secara terus menerus. Dalam industri influencer, permintaan yang dimaksud adalah keberadaan mereka di media sosial dan konten-konten yang dibuatnya.
Walaupun yang dirasakan setiap orang mungkin saja berbeda, tapi bentuk burnout biasanya membuat seseorang kehilangan kreativitas, produktivitas, stres, mudah marah atau merasa iritasi. Jika tidak diatasi dengan baik, ini bisa berlanjut mengganggu kesehatan mental yang lebih serius seperti anxiety dan depresi.
Kesuksesan influencer memang sesuatu yang diinginkan banyak orang. Tapi jika kondisi fisik dan mental mu tidak baik, hubunganmu dengan orang-orang terdekat dan audiensmu rusak, harta yang kamu miliki pun pada akhirnya tidak bisa dinikmati.
Karena itu, penting untuk influencer dan kreator konten untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, serta tahu cara mengatasi burnout untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Menjaga kesehatan emosi, fisik dan mental kamu memang merupakan hal yang menantang. Berada di industri yang berubah dengan cepat, tuntutan untuk selalu siap memenuhi kebutuhan audiens, belum lagi proses membuat konten yang memakan waktu, ide dan tenaga.
Semuanya bisa membuatmu kewalahan dan burnout kapan saja. Tapi, tidak ada untungnya mendapatkan sesuatu yang tidak bisa kamu nikmati. Karena itu merawat diri sendiri itu penting. Hal-hal ini adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah burnout.
Memprioritaskan diri sendiri bukanlah hal egois, ini adalah salah satu cara kamu merawat diri. Fokus kepada dirimu sendiri dan apa yang ingin kamu lakukan. Kamu tidak harus selalu memenuhi keinginan audiensmu.
Jika suatu hal tidak cocok dengan tujuanmu membuat konten, maka kamu tidak perlu melakukannya. Dengan memprioritaskan diri sendiri dan melakukan hal yang kamu inginkan, akan membantu menjaga kestabilan emosimu.
Ini bukan hanya berlaku untuk kontenmu tapi juga cara kamu bekerja. Bekerja dengan cerdas bukan sekedar kerja keras. Daripada membuat banyak konten yang tidak diminati audiens, lebih baik buat satu konten yang berkualitas.
Perlu diingat, kontenmu bukan untuk setiap orang. Karena itu penting untuk mengetahui siapa target audiensmu daripada berusaha memenuhi keinginan semua orang yang dengan minat berbeda-beda.
Buatlah jadwal kegiatan dan publikasi konten, pelajari algoritma media sosial dan teknik SEO (Search Engine Optimization) untuk membantumu menjangkau audiens lebih luas.
Jika pemasukanmu berasal dari satu sumber, mungkin kamu ingin mempertimbangkan menambah sumber pemasukan untuk mengurangi perasaan takut kehilangan pengikut yang bisa menjadi faktor stres dan burnout.
Istirahat dari waktu ke waktu itu penting untuk semua orang. Jika kamu terlalu bekerja keras tanpa waktu istirahat, pastinya kamu akan kelelahan. Karena itu luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu suka selain pekerjaanmu, seperti berolahraga, masak, menggambar, atau hobi lainnya.
Tidak ada salahnya mencoba hal baru yang ingin dipelajari atau lakukan. Jika kamu hanya ingin rebahan pun tidak apa-apa.
Melakukan semuanya pada saat bersamaan bisa membuat stres. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui batasan diri sendiri dalam beberapa hal. Jika kamu merasa beban kerjamu sudah melewati batas, pertimbangkan untuk mempekerjakan orang lain untuk membantumu. Sehingga kamu bisa memiliki waktu lebih untuk diri sendiri.
Walaupun kamu sudah mencoba sebaik mungkin untuk mencegah burnout, ada saatnya hal ini tidak bisa dihindari. Jika sudah terjadi, kamu bisa coba lakukan cara-cara berikut ini untuk mengatasi burnout.
Bahkan seorang influencer membutuhkan cuti dari waktu ke waktu. Ketika kamu merasa burnout dan mulai kehilangan kreativitas dan produktivitas, sebaiknya ambilah waktu cuti untuk berhenti dan beristirahat sejenak dari membuat konten dan kegiatan lain sebagai influencer.
Kasih waktu ke diri sendiri untuk mengatasi apa yang kamu rasakan. Apa kamu hanya butuh istirahat sebentar, liburan dan memiliki waktu untuk diri sendiri atau kamu butuh waktu lebih lama untuk mengatasinya.
Salah satu alasan kamu takut untuk beristirahat mungkin karena kamu takut kehilangan pengikutmu. Tapi pengikut loyal mu akan mengerti dengan apa yang kamu rasakan dan alami.
Jika kamu merasa takut untuk tiba-tiba menghilang, kamu bisa memberi informasi terlebih dulu kepada para pengikutmu di media sosial.
Sekarang ini, banyak orang sudah mulai paham pentingnya kesehatan mental. Karena itu jika kamu cerita masalahmu dan beritahu apa yang kamu butuhkan seperti mengambil waktu istirahat, mereka pasti akan mengerti.
Pengikutmu tidak akan mau influencer favoritnya sakit atau kesulitan.
Jika beban yang kamu rasakan sudah mengganggu kesehatan mental dan kamu tidak bisa mengatasinya sendiri, tidak ada salahnya untuk minta bantuan profesional. Ini akan membantu kamu menjadi lebih sadar akan kondisi emosi, mental dan juga hal-hal yang mudah mengganggu ketenanganmu.
Jika kamu merasa burnout, janganlah langsung panik. Ini adalah hal wajar yang sering terjadi pada semua bentuk pekerjaan, termasuk menjadi influencer. Kamu harus yakin bahwa dirimu bisa mengatasi burnout dan kembali aktif sebagai influencer.
Walaupun prosesnya melelahkan dan terasa negatif, tapi seringkali burnout adalah pengingat bahwa ada bagian dari hidupmu yang tidak seimbang dan perlu diubah.
Ini bisa membuatmu memiliki hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri dan bahkan membuatmu menjadi influencer yang lebih baik.
Tapi, kamu tidak perlu memaksakan diri dan terburu-buru. Fokus dengan proses untuk mengembalikan kesehatanmu baik mental maupun fisik. Fokus menjaga keseimbangan segala aspek dalam hidupmu, dan kembalilah saat kamu siap.