Business
May 13, 2024

Cara Menentukan Termin Pembayaran untuk Digital Agency

                   

ilustrasi kontrak termin pembayaran agensi
Sumber gambar: Freepik

         

Bagi kalian pemilik digital agency mungkin banyak yang masih bertanya-tanya, bagaimana cara menentukan termin pembayaran dengan klien. Ingat, ada beberapa hal penting yang perlu dipikirkan jika menyangkut tentang termin pembayaran.

Termin pembayaran adalah tentang menawarkan kredit kepada seseorang. Kalian perlu mempertimbangkan, apakah metode kredit / angsuran pembayaran ini cocok untuk bisnis kalian? Karena dengan menawarkan jenis pembayaran ini, itu berarti kalian mengambil risiko kemungkinan yang bisa saja telat bayar, atau lebih buruk lagi, bahkan tidak membayar sama sekali.

Bagi banyak bisnis, terutama di dunia B2B seperti digital agency, termin pembayaran harus dinegosiasikan, begitu juga dengan biayanya. Dengan bisnis B2C, sering kali ada lebih banyak peluang untuk memaparkan persyaratan yang tetap.

BACA JUGA: Cara Menentukan Biaya Bisnis Agensi: 6 Pricing Model Agensi

Periksa Cash Flow Kalian

                   

cash flow agensi
Sumber gambar: Freepik

         

Untuk menetapkan termin pembayaran, kuncinya adalah melihat arus kas (cash flow) kalian, karena sangat penting untuk memastikan bahwa kalian memiliki kas yang berkelanjutan untuk mengembangkan bisnis kalian. Sangat mudah untuk memiliki bisnis yang menguntungkan, namun sebenarnya bisnis kalian bisa saja berakhir. Perdagangan dan pertumbuhan bisnis bisa terhambat jika kalian kekurangan cash.

Dan wajar jika dikatakan bahwa sebagian besar klien kalian akan mencari termin yang terbaik bagi mereka dan negosisasi termin tersebut akan menjadi penentu apakah kerja sama akan terjalin atau tidak. Jadi, kalian harus detail.

Pertama, pastikan bahwa klien kalian memang bertanggung jawab dalam menyelesaikan termin pembayaran. Kalian sebagai pihak digital agency harus selalu memeriksa perusahaan dan individu, terutama jika kalian menawarkan banyak angsuran.

Ada jasa yang bisa memberi kalian gambaran yang baik tentang kondisi keuangan pelanggan dan kemampuan untuk membayar. Tetapi jangan lupa, tak peduli berapa banyak review yang kalian terima terkait suatu perusahaan, percaya pada instingmu apakah pelanggan dapat membayar pada tanggal yang disepakati atau tidak.

Tanyakan pada dirimu sendiri, seberapa baik kalian mengenal perusahaan atau individu yang bersangkutan? Apa pendapat orang-orang tentang perusahaan tersebut secara online, atau lebih baik lagi, apakah kalian bisa bertanya kepada digital agency lain yang sudah pernah berurusan dengan perusahaan tersebut? Apa yang mereka katakan tentang klien kalian?

Berapa Lama Kalian Bisa Menunggu?

Pertanyaan berikutnya yang perlu dipikirkan adalah berapa jumlah angsuran yang ingin kalian berikan pada mereka dan untuk jangka waktu berapa lama? Ini adalah hal yang patut diterapkan oleh setiap digital agency terhadap klien baru, tidak peduli seberapa besar proyek, atau menarik profitnya. Berhati-hatilah terhadap perusahaan yang akan menggunakan kalian untuk mendanai bisnis mereka.

Termin pembayaran paling umum yang ditawarkan pada perusahaan adalah 30 hari, yang merupakan jangka waktu yang cukup sesuai bagi kedua belah pihak. Ini mungkin sedikit aneh jika melihatnya dari sudut pandang agensi, namun jangan lupa bahwa batas pembayaran 30 hari tersebut dapat menjadi hal terpenting yang ada di pertimbangan klien. Pasalnya, ini adalah waktu bagi agensi untuk memastikan bahwa mereka siap bekerja, dan dapat melampaui performa yang dijanjikan. Begitu pula dengan layanan yang kalian tawarkan, apa yang kalian janjikan dan apa goal-nya? Ini adalah “ruang bernapas” yang adil bagi kedua belah pihak.

Perlu diketahui bahwa beberapa klien mungkin akan meminta termin 60 hari atau bahkan 90 hari (yang merupakan permintaan umum, terutama di sektor tertentu), namun jika diminta, kalian harus memastikan bahwa kalian memiliki cash flow untuk menutupi beban jasanya. Kalian harus bertanya pada diri sendiri pertanyaan yang sangat jujur, apakah bisnis kalian bisa tetap berjalan dalam kondisi belum dibayar selama 60 atau 90 hari, efektif 2-3 bulan.

Dan itu bukanlah satu-satunya pertanyaan. Kalian harus menekankan pada diri sendiri bahwa dua sampai tiga bulan merupakan jangka waktu yang lama dalam bisnis, sehingga risiko kalian tidak dibayar oleh klien pun makin meningkat.

Termin pembayaran merupakan bagian dari proses negosiasi. Kurang dari 30 hari merupakan kontrak yang bagus, dan apapun yang lebih dari 30 hari harus kaliian pastikan kembali jika konsekuensinya dapat kalian terima.

Dan jangan lupa bahwa termin ini harus ada dalam invoice kalian. Hal ini harus jelas bagi pelanggan kalian dan tertuliskan di dalam kontrak, surat, atau email. Hal tersebut tak boleh menjadi masalah di antara kedua pihak yang bernegosiasi. 

Slice Icon
Connect With Us!
(*) required
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.