Pada akhirnya, segala macam upaya pemasaran bertuju pada peningkatan conversion rate.
Namun, meningkatkan conversion rate adalah masalah yang memusingkan bagi semua marketer.
Meski begitu, ada banyak cara yang bisa kamu uji dengan cepat untuk meningkatkan conversion rate.
Tidak percaya?
Di tahun 2011, Expedia meningkatkan laba hingga $12 juta hanya dengan membuat satu perubahan pada form pembayaran mereka. Mereka menghilangkan satu kolom untuk menyederhanakan user journey.
Perlu contoh yang lebih baru? Perusahaan travel di USA, Going, memotong satu kata dan menambahkan dua kata baru dari CTA mereka. Hasilnya? Peningkatan conversion rate pada homepage hingga 104% dari bulan sebelumnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
Mari kita mulai.
BACA JUGA: Cara Membuat Strategi Social Media Marketing Efektif (+Template)
Penjualan bukanlah akhir dari customer journey. Selain retensi dan advokasi, kamu juga memiliki peluang untuk melakukan upsell dan cross-sell.
Definisi singkat:
Ini adalah cara yang bagus untuk mendongkrak pendapatan dan meningkatkan conversion rate, namun kamu tidak bisa melakukannya sembarangan. Berikut ini beberapa hal yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan untuk upsell dan cross-sell:
Kamu sudah berhasil memikat traffic dan leads, lalu apa?
Setelah kamu mendapatkan leads, bagaimana cara merubah mereka untuk menjadi pelanggan?
Saatnya memanjakan leads, yang berarti kamu harus menjalankan email marketing. Penulisan email marketing yang baik harus sesuai dengan posisi mereka dalam customer journey—berikut beberapa tips untuk memaksimalkan efektivitas email marketing:
BACA JUGA: Target Audience: Apa Itu, Cara Menentukannya, dan Template
Bayangkan seorang pengguna mengunjungi website kamu. Mereka menyukai apa yang mereka lihat pada bagian above-the fold dan tertarik dengan apa yang kalian tawarkan.
Namun kemudian mereka melihat CTA membosankan dengan tulisan basi seperti “Daftar” atau “Mulai” dan font yang tidak cocok dengan halaman tersebut.
Dalam sepak bola, ini seperti tendangan yang meleset hanya 2 centimeter dari gawang. Sungguh menyebalkan.
Daripada mengandalkan CTA yang sama, ciptakan sesuatu yang lebih menarik dengan:
BACA JUGA: Contoh CTA yang Efektif Meningkatkan Engagement
Kamu tidak bisa mengkontrol device apa yang digunakan user untuk mengunjungi website, jadi pastikan untuk mengoptimalkan customer journey di semua device.
Membangun mobile first design telah menjadi huru hara beberapa tahun lalu. Namun sekarang, itu hanyalah bagian dari pembuatan landing page. Pastikan pengalaman pengguna sama baiknya di setiap device.
Hirarki visual merupakan cara yang bagus untuk mengarahkan user ke bagian ataupun halaman terpenting dengan menggunakan elemen - elemen visual.
Coba lihat:
Hirarki visual menarik mata secara alami menuju elemen tertentu, lalu mengarahkan user ke item terpenting berikutnya, dan seterusnya. Singkatnya, penempatan elemen apa pun pada halaman website akan menentukan seberapa besar perhatian yang diberikan audiens.
Ketika produk terlihat hampir kehabisan stok, calon pembeli mulai merasakan FOMO—takut kehabisan / ketinggalan.
Kamu perlu memicu rasa takut audiens akan kehilangan kesempatan produk atau tawaran yang kamu tawarkan. Jika audines melihat orang lain bersenang-senang atau memperoleh banyak manfaat dari produk yang kamu jual—mereka juga pasti menginginkannya.
Urgensi adalah cara efektif lainnya untuk menciptakan FOMO.
Kami tahu betapa menggiurkannya untuk bisa memeras informasi sebanyak mungkin dari pelanggan dengan form yang kamu sediakan. Semua orang pastinya ingin mendapatkan data sebanyak mungkin tentang pelanggan mereka!
Namun kamu harus berpikir realistis saat membuat landing page dan form-nya.
Memotong detail form yang harus diisi pelanggan untuk mempersingkat customer journey menuju ke apa yang mereka inginkan adalah hal yang penting. Faktanya, 27% user akan meninggalkan form yang terlalu panjang, dimana ini akan menjadi penghalang terciptanya conversion.
Expedia bereksperimen terhadap form mereka di tahun 2011, dengan menghilangkan satu kolom yang tidak penting:
Perubahan sedikit ini berhasil meningkatkan keuntungan perusahaan hingga $12 juta.
Ingat, tujuan kamu adalah meningkatkan konversi, bukan untuk mengumpulkan data—meskipun data tersebut berguna—jadi fokuslah pada pengalaman pengguna dan jangan mempersulit mereka.
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan conversion rate adalah dengan menyesuaikan journey dan pengalaman untuk setiap segmen audiens. Kamu bisa melakukannya dengan membuat customer journey map dan mengidentifikasi preferensi mereka.
Mulailah dengan empat langkah ini:
Catat semua info ini dalam spreadsheet, dan kamu akan membentuk customer journey map-mu. Gunakan peta tersebut untuk menyesuaikan customer journey untuk setiap segmen audiens.
Bentuk Pesona Audiens kamu dengan template gratis ini!
Email Address
Coba Template
We respect your privacy.
Thank you!
Apakah audiens enggan melakukan konversi?
Jangan khawatir, kamu masih punya kesempatan untuk menarik mereka kembali. Itulah tujuan dari retargeting ads. Ingat, rata-rata hanya 3,3% dari traffic yang convert di semua industri, jadi jika tidak bisa menarik mereka ke pembelian di kunjungan pertama, kamu masih mempunyai peluang untuk menarik mereka kembali.
Terserah bagaimana caranya kamu mencari tahu mengapa mereka tidak berkonversi, namun fokuslah pada maksud dan preferensi mereka untuk mendapatkan konversi dari mereka. CTA yang dipersonalisasikan memiliki peluang 202% lebih besar untuk untuk mendapatkan konversi, dan dengan menganalisa search intent, kamu bisa menemukan peluang yang untuk memikat minat dan memperoleh konversi dari mereka.
Kanal traffic adalah bagaimana caramu menarik audiens untuk mengunjungi website dan mengubahnya menjadi sistem dan proses yang dapat diulang.
Secara organik, kamu bisa memulainya dengan mengenal audiensmu dan mengembangkan konten yang mereka sukai. Selanjutnya, publikasikan konten ini dengan mengandalkan SEO pada blog ataupun media sosial untuk membantu audiensmu menemukannya.
Untuk saluran berbayar, kamu bisa menggunakan ads untuk menjangkau, menarik perhatian, dan memenuhi kebutuhan audiens. Uji dan optimalkan ads-mu untuk meningkatkan kinerja, dan jangan lupa untuk melacak hasilnya.
Sebelum melakukan kedua pendekatan ini, pastikan website-mu bisa mengumpulkan data audiens sebanyak mungkin, lalu masukkan informasi mereka ke dalam marketing report-mu sebagai insight yang bisa kamu manfaatkan di area pemasaran lainnya. Kamu perlu memanjakan leads hingga mereka convert.
BACA JUGA: Cara Membuat Social Media Report yang Tepat (+Template)
Tidak semua pengunjung website ingin langsung melakukan konversi. Terkadang, orang-orang teralihkan perhatiannya, atau mereka mungkin ingin mencari-cari referensi lain untuk membandingkan harga.
Taktik “win back” dirancang untuk membantumu menghasilkan penjualan dengan memanfaatkan hubungan yang telah kamu bangun dengan audiens.
Salah satu cara terbaik untuk melakukan ini?
Pop up ini muncul pada layar pengunjung yang telah selesai menjelajahi dan akan meninggalkan website. Pop-up ini merupakan cara terakhir untuk menarik pengunjung agar bertindak, baik dengan menawarkan penjualan atau meminta informasi kontak mereka.
Website yang ramah seluler dan mengutamakan mobile first-design merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan conversion rate dengan menjangkau masyarakat di device yang mungkin mereka gunakan setiap hari.
Ada tiga taktik utama yang harus kamu ingat saat mendesain untuk seluler:
Conversion Rate Optimization (CRO) adalah pekerjaan besar, dan kamu mungkin akan kewalahan untuk mencoba berfokus pada satu hal dalam satu waktu.
Jangan khawatir! Kamu tidak perlu melakukan semuanya sekaligus.
Sebaliknya, mulailah dengan hal-hal dasar , seperti membuat landing page bisa menjelaskan dengan baik, merangkai copywriting yang dapat meningkatkan minat beli, atau sekadar mengembangkan upaya yang sudah dilakukan.
Bagian yang paling menyenangkan dari CRO adalah kamu bisa menguji, bereksperimen, dan mencari tahu apa yang paling kamu butuhkan.
Slice juga bisa membantumu. Daripada terus menerus stuck di performa yang sama, akan lebih baik jika kamu mengkonsultasikannya dengan kami terkait strategi meningkatkan conversion rate bisnismu.
Slice sendiri merupakan influencer marketing agency yang terdiri dari sekumpulan profesional yang sudah berpengalaman di bidang marketing selama 5+ tahun. Adapula beberapa brand besar yang sudah kami bantu diantaranya adalah Nivea, Imboost, Fitkom, Richeese, dan banyak lagi.
Name * First Name
Last Name
Email *
Subject
Message *