Media sosial masih dianggap sebagai saluran marketing yang efektif sampai dengan tahun 2024 ini. Berdasarkan laporan keadaan pemasaran dan tren dari Hubspot, sekitar 43% marketers menggunakan media sosial sebagai saluran pemasaran, dan media sosial memiliki ROI (Return on Investment) tertinggi dibandingkan saluran promosi manapun.
Namun demikian, jika bisnis kalian tergolong masih baru, mungkin kalian masih sulit menemukan jenis konten apa yang kira-kira efektif untuk mencapai tujuan pemasaran. Nah, daripada bingung, berikut ini kami uraikan lebih lanjut mengenai 10 jenis konten media sosial yang berkinerja baik dan paling efektif di tahun 2024.
Para marketers media sosial masih banyak bertaruh pada video pendek tahun 2024 ini. Bahkan ada beberapa yang menaikkan taruhannya dengan persentase:
Hal tersebut tidak mengherankan, pasalnya video pendek menghasilkan ROI tertinggi untuk pemasaran media sosial menurut laporan HubSpot. Beberapa contoh umum video berdurasi pendek antara lain video TikTok, Reels Instagram, dan YouTube shorts. Video TikTok dibawah ini dibuat oleh LN Beauty Salon, salon rambut yang berdomisili di Medan. Video ini menarik 2,9 juta likes dengan mengemas video before & after dalam sketsa yang menghibur.
BACA JUGA: Media Sharing Networks: TikTok vs Shorts vs Reels, Mana yang Cocok untuk Bisnismu?
Konten video berdurasi panjang juga populer, tetapi ROI-nya tidak sama dengan video berdurasi pendek. Video adalah cara terbaik untuk menargetkan audiens kalian karena memungkinkan kalian untuk menarik perhatian dengan cepat dan ringkas. Menjadi sukses di media sosial adalah tentang memadatkan banyak informasi namun tetap menjaga audiensmu tetap terlibat dan meningkatkan rasa keingintahuan, itulah yang dilakukan video. Ini adalah cara brilian untuk menyampaikan pesan brand kalian dengan lancar.
Beberapa contoh umum video berdurasi pendek adalah video TikTok, Reel Instagram, dan video pendek YouTube. TikTok di bawah ini dari Candeeze, merek suami-istri kecil yang menjual permen beku-kering secara online. Ini mengumpulkan 1,8 juta penayangan dengan menunjukkan di balik layar operasi bisnis mereka.
Selain video, jenis konten audio chat dan live juga banyak penggemarnya. Setidaknya ada beberapa platform yang memiliki fitur native audio, seperti Twitter (X) Spaces, LinkedIn Live, dan Facebook Live Audio.
Audio chat room memungkinkan brand berkomunikasi langsung dengan viewers dan mengembangkan hubungan yang lebih dekat daripada melihat papan iklan atau menonton video YouTube. Audio chat room juga menjadi tren di kalangan Gen Z, demografi media sosial terbesar. Sebuah studi Spotify menemukan bahwa 80% Gen Z menyukai konten audio karena memungkinkan mereka mengekspresikan individualitas dan mengeksplorasi sisi berbeda dari kepribadian mereka.
BACA JUGA: Menggaet Perhatian Gen Z Melalui Influencer Marketing
Konten edukasi juga merupakan salah satu jenis konten media sosial yang paling efektif. Ini mengacu pada konten yang membagikan informasi bermanfaat kepada audiens tetapi juga cukup strategis dalam memungkinkan brand mencapai tujuan mereka. Konten edukasi dapat berbentuk panduan cara kerja, checklist, penjelasan, studi kasus, serta tips dan praktik terbaik.
Mengapa konten edukasi semacam ini bekerja dengan baik? Komponen terpenting dari konten edukasi adalah menawarkan nilai. Pengguna media sosial menghargai ketika brand membuang materi promosi yang biasa mereka lakukan dan menawarkan panduan kepada mereka. Panduan ini bisa berupa cara menata pakaian tertentu untuk berbagai kesempatan atau cara menjaga laptop tetap bekerja dengan cepat. Kalian adalah pakar dalam industri kalian, dan semua orang menghargai saran gratis.
Saran ini bisa menjadi feedback yang cukup untuk mendorong mereka agar segera memanfaatkan produk atau layanan kalian. Konten edukasi membantu menjadikan brand kalian sebagai otoritas di bidangnya. Oleh karena itu, hal ini memiliki efek jangka panjang dalam membangun dan menjaga kepercayaan konsumen, serta meningkatkan kredibilitas.
Konten berupa storytelling atau bercerita yang bagus dapat mendorong follower untuk melakukan tindakan atau sekedar mengingat brand kalian secara positif. Inilah sebabnya mengapa konten storytelling merupakan salah satu dari jenis konten media sosial yang paling efektif. Bercerita bisa membangkitkan emosi dan memungkinkan bisnis membangun hubungan emosional dengan audiensnya.
Konten storytelling dapat mencakup infografis, testimonial dan kisah sukses, kisah awal mula brand, user-generated content, spotlight karyawan, dan konten di balik layar (behind the scenes). Alasan mengapa cara ini berhasil dengan baik adalah karena cara ini memiliki kekuatan untuk membuat followers beresonansi dan terhubung, serta menumbuhkan hubungan yang lebih dalam dengan brand.
Pemasar media sosial tentunya mengetahui dengan baik nilai dari postingan viral. Hal ini memang sulit didapat, namun kalian dapat meningkatkan peluang dengan menggunakan meme viral, kemudian mengaitkannya dengan bisnis kalian, dan menggunakan hashtag (tagar) atau suara yang sedang tren.
BACA JUGA: 14 Cara Efektif Promosi Bisnis di Media Sosial
Jenis konten yang menarik ini memerlukan tingkat kesadaran yang tinggi tentang apa yang terjadi secara online, cultural moments, dan peristiwa terkini. Lebih dari 40% marketers telah membagikan konten lucu, trendi, dan relevan di media sosial. Sekitar 59% mengatakan bahwa mereka akan menggandakan konten lucu pada tahun 2024. Konten lucu atau yang bernuansa humor sangat efektif karena mudah diingat oleh viewers.
Team social media KFC Indonesia sangat hebat dalam hal ini, seperti balasan tweet lucu yang menarik humor audiensnya seperti ini.
Shoppable content (konten berjualan) memungkinkan konsumen untuk menelusuri produk di akun media sosial brand, menemukan hal-hal yang mereka sukai, dan bahkan melakukan pembelian langsung di dalam aplikasi.
Ini adalah jenis konten yang berharga karena perilaku berbelanja di media sosial saat ini telah meningkat. Konsumen cenderung menemukan produk baru, dan tergerak untuk membelinya karena influencer yang diikutinya di media sosial dibandingkan media lainnya.
Faktanya, media sosial adalah cara paling populer bagi Gen Z, Milenial, dan Gen X untuk menemukan produk baru — lebih dari 1 dari 5 orang telah melakukan pembelian dalam aplikasi selama 3 bulan terakhir. Platform yang paling efektif untuk berjualan di dalam aplikasi adalah Instagram dan TikTok.