Dengan jumlah pengguna hingga 127 jiwa, TikTok telah menjadi aplikasi terpopuler nomor 2 di Indonesia. Tentunya fakta ini sudah tidak lagi mengejutkan, mengingat hampir setiap orang yang kita temui sudah mempunyai aplikasi ini di handphone mereka. Entah sebagai kreator ataupun viewer.
Lalu bagaimana untuk marketer?
Melihat perkembangan popularitas TikTok yang pesat, tidak heran jika orang-orang mulai menggunakan platform ini sebagai media pemasaran (marketing).
Tiktok Marketing merupakan channel marketing baru yang dapat menguntungkan brand besar maupun kecil. Digital marketer pun mulai mempelajari ekosistem dan algoritma TikTok untuk dapat standout di platform ini.
Socialinsider, sebuah website analitik media sosial, telah menganalisa 616,409 video TikTok untuk menemukan benchmark dari berbagai metric penting untuk TikTok marketing. Berikut ini adalah beberapa kunci temuan dari riset yang telah dilakukan.
Di artikel kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang hasil temuan tersebut, beserta membagikan benchmark performa video TikTok yang bisa kamu jadikan acuan untuk strategi TikTok marketing kamu.
BACA JUGA : Kenapa Perusahaan Kamu Harus Menggunakan Iklan Podcast
Ayo kita mulai!
Dalam ekosistem media sosial, digital marketer pasti akan selalu mengharapkan engagement rate yang tinggi pada postingannya. Kalau kamu juga sedang mengharapkan itu, platform TikTok lah jawabannya!
Sebagai media sosial dengan engagement rate tertinggi di tahun 2022, platform TikTok membuat aktivitas pemasaran dengan media sosial menjadi lebih mudah, baik untuk brand besar maupun kecil. Seiring berjalannya waktu, platform ini pun tidak lagi hanya diisi oleh pengguna dari kalangan gen Z, tapi lebih luas lagi. Dan tentunya, engagement rate pun meningkat.
Hasil riset dari Socialinsider menyebutkan bahwa rata-rata engagement rate dari video TikTok adalah 6,72%. Ini adalah angka engagement rate terbesar dibandingkan dengan media sosial lain. Angka ini juga bisa kamu gunakan untuk benchmark engagement rate TikTok yang bagus guna mengukur performa kontenmu.
Tidak heran beberapa brand mulai menekuni TikTok marketing. Selain engagement rate yang tinggi, kompetisi di pasar TikTok pun belum sebesar kompetisi di platform media sosial lain seperti Instagram. Disinilah kesempatan brand - brand baru untuk mengenalkan produknya ke masyarakat dan membangun identitas brand.
Salah satu hal yang membedakan TikTok dengan media sosial lainnya adalah algoritmanya yang unik. Algoritma TikTok berfokus pada pola pikir, dan perilaku pengguna ketika menavigasi platformnya. Karena itulah kita memerlukan benchmark untuk watch rate supaya kita bisa menilai baik atau buruknya performa dari video kita.
Watch rate adalah persentase orang yang menonton video kamu dibanding dengan jumlah followers kamu. Jumlah orang yang menonton baru akan terhitung ketika mereka telah menonton videonya setidaknya selama 3 detik.
TikTok memiliki rata-rata watch rate sebesar 16,23%. Ini juga merupakan persentase terbesar di antara media sosial lainnya.
Karena algoritma TikTok tidak hanya menampilkan konten - konten akun yang kita follow di berandanya, brand - brand kecil pun memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan visibilitas mereka dan mengenalkan bisnisnya pada seluruh pengguna TikTok.
Jadi untuk kamu yang sedang membangun bisnis baru, ini adalah kesempatan yang bagus untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap brand-mu. Ada pula fakta engagement rate yang tinggi pada platform ini akan memberikanmu lebih banyak keuntungan dalam kegiatan marketing.
Audio memiliki peran penting dalam viralitas video kamu. Hasil riset Socialinsider menemukan bahwa video dengan sound atau lagu yang sedang viral cenderung mendapat lebih banyak views dibanding original sound.
Meski tidak semua video menjadi viral karena sound nya, namun video tanpa sound yang viral cenderung memiliki watch rate lebih rendah.
Jadi untuk viral di platform ini, kamu tidak boleh menyepelekan perihal sound yang akan dipakai. Tidak terkecuali dalam hal marketing. Untuk berhasil menarik perhatian audiens terhadap brand kamu, gunakanlah sound atau lagu yang sedang viral pada konten.
TikTok adalah platform yang mendukung aktivitas kolaborasi antar pengguna. Dengan fitur-fitur seperti TikTok Stitch dan Duet, kamu akan mendapat lebih banyak peluang dalam membangun relasi atau pun partnership dengan siapapun.
Riset Socialinsider menemukan bahwa memberikan mention di caption dapat meningkatkan jumlah views video.
Jika kamu kesulitan mendapatkan views pada konten TikTok-mu, kamu bisa mencoba cara ini. Untuk influencer yang ingin menambah jumlah views juga bisa gunakan cara ini.
Engagement bukanlah hal yang bisa diperoleh dengan mudah. Kamu perlu konsistensi dalam memposting konten baru untuk memancingnya. Baik untuk pengguna baru maupun lama.
Dari hasil riset Socialinsider, didapatkan bahwa setiap pengguna TikTok rata-rata memposting 20 video setiap bulannya, dan angka ini terus meningkat setiap tahunnya.
Jadi jika kamu ingin berhasil dalam mempromosikan bisnis di salah satu media sosial dengan tingkat ROI (Return on Investment) tertinggi ini, rajin - rajinlah untuk posting!
Mengetahui fakta ini hanyalah langkah awal untuk sukses dalam TikTok Marketing. Ada banyak hal lain yang menjadi faktor kesuksesan campaign di luar dari statistik ini. Namun dengan riset yang tepat, kamu akan mendapatkan lebih banyak Insight untuk membangun strategi marketing campaign TikTok yang ampuh.
.jpg)
.png)