TikTok dan Youtube adalah 2 perusahaan yang saling bersaing dalam mengembangkan platform berbagi video. Ada banyak perusahaan serupa, namun hingga sekarang kedua perusahaan tersebut adalah yang paling menonjol.
Sebagai content creator, kalian perlu mengetahui, platform mana yang cocok untuk kalian. Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas TikTok meningkat pesat, dimana TikTok telah menjadi media sosial dengan tingkat pertumbuhan tercepat. Mengetahui hal ini, Youtube, sebagai platform berbagi video yang telah lebih lama berdiri, tentunya tidak mau tinggal diam dan mulai mengambil langkah untuk melawan persaingan ini.
Siapa kiranya yang akan memenangi persaingan ini? TikTok vs Youtube? Kedua platform sebenarnya sama bagusnya, namun memiliki tujuan penggunaan yang berbeda.
Pelajari perbedaan dan persamaan di antara kedua platform ini dan cari tahu platform mana yang lebih cocok untuk eksistensi konten - konten kalian.
YouTube vs. TikTok: Highlights
YouTube vs. TikTok: Mana yang Lebih Baik?
Perbandingan YouTube Live dan TikTok Live
TikTok adalah platform berbagi video pendek terkemuka yang tersedia untuk perangkat Android dan iOS. Ini adalah platform yang ditujukan untuk individu yang suka membuat dan berbagi konten - konten hiburan. TikTok juga sering digunakkan sebagai media untuk berbagi keseharian, berkreasi, hingga mencari teman.
Pengguna dapat menemukan berbagai macam konten di platform ini, mulai dari konten - konten pendidikan, challenge video sampai klip - klip selebriti. Ingin memanfaatkan popularitas TikTok? Pelajari Cara Membuat TikTok Campaign yang Sukses.
Interface pada TikTok sangatlah user-friendly, sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan, membuat, dan membagikan konten dengan cepat. Selain itu, TikTok memiliki fitur yang sangat membantu content creator untuk dapat menyempurnakan konten mereka, yang diantaranya adalah filter, efek, klip musik, dan banyak fitur edit lainnya.
Selain itu, TikTok juga memiliki fitur live streaming dan integrasi dengan platform lain, seperti Instagram dan Twitter. Dengan fitur integrasi, kalian jadi bisa membagikan konten TikTok kalian ke media sosial kalian lainnya. Dengan begitu, kalian bisa menjangkau lebih banyak audiens.
TikTok adalah platform yang memungkinkan siapa saja untuk bebas berkreasi, tanpa melihat tingkat keahlian ataupun usia.
YouTube adalah platform untuk berbagi video terbesar di dunia yang dimiliki oleh Google dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif setiap bulannya. Dengan memberikan video gratis dari berbagai genre yang bisa diakses siapapun, YouTube menjadi platform hiburan favorit bagi banyak kalangan.
Di Youtube, pengguna bisa mengunggah konten - konten seperti music cover, vlog, tutorial cara - cara, dan video - video pendidikan ke platform ini. Dengan begitu, content creator dapat membagikan bakat dan keahlian mereka, dan mendapatkan pengakuan dari pengguna lainnya.
Berbeda dengan TikTok, YouTube memiliki fitur berbayar, yang diantaranya adalah YouTube Premium dan YouTube Music. Fitur ini memberikan akses untuk melakukan live streaming secara eksklusif, dan selain itu kalian juga akan terbebas dari iklan ketika mengakses video apapun.
BACA JUGA : 225 Hashtag TikTok terviral dan 8 Praktik Terbaik Penggunaan Hashtag di TikTok
Jawabannya adalah tergantung apa yang ingin kalian capai. Setiap platform memiliki keunggulannya masing - masing. Berikut adalah keunggulan masing - masing platform.
Dalam hal ini, YouTube jelas lebih unggul dibandingkan TikTok. YouTube memiliki lebih dari 2 miliar pengguna di seluruh dunia, sementara TikTok masih relatif baru dan hanya memiliki lebih dari 1 miliar pengguna.
Mengenai demografi pengguna, basis pengguna YouTube sedikit lebih tua daripada TikTok, dengan mayoritas pengguna berusia 18 hingga 34 tahun. Hal ini menjadikan YouTube sebagai platform yang tepat bagi perusahaan yang ingin menjangkau audiens dewasa.
Sedangkan basis pengguna TikTok lebih cenderung ke anak muda, dengan sebagian besar pengguna berusia 13 sampai 24 tahun. Hal ini menjadikan TikTok ideal untuk brand yang menargetkan audiens yang lebih muda.
Dalam jangkauan internasional, YouTube juga lebih memimpin. Ini bisa kita lihat dari jumlah bahasa yang ditawarkan kedua platform. Di Youtube, ada 80 opsi bahasa, sedangkan TikTok hanya 75 bahasa.
| “TikTok memiliki keunggulan dari segi popularitas yang terus berkembang, sedangkan pertumbuhan popularitas Youtube sudah mulai melambat
YouTube dikenal sebagai platform untuk membuat dan berbagi video, dimana pengguna dapat mengunggah segala macam konten, mulai dari konten pendidikan, musik, hingga vlog. Sedangkan TikTok berfokus pada konten - konten video pendek yang bersifat menghibur, seperti cover lagu, joget, lip sync, dan banyak lagi.
YouTube juga mendukung penggunaan gambar, klip audio, dan animasi pada video, dimana dengan ini, content creator jadi memiliki banyak opsi konten yang bisa mereka buat. Baru-baru ini, TikTok juga telah menambahkan fitur yang mendukung jenis - jenis konten ini, tetapi fitur - fitur ini masih difokuskan untuk video pendek saja.
YouTube dan TikTok tersedia di berbagai device, dimana hal ini memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk dapat mengakses konten dimana pun mereka berada. YouTube dapat diakses di smartphone dan tablet Android maupun iOS, begitu pula di desktop (komputer dan laptop). Selain itu, kalian juga bisa mengakses YouTube di Smart TV tertentu.
Adapun TikTok, tersedia di semua platform dan perangkat seluler, seperti smartphone Android dan iOS, tablet, Amazon Fire TV, Chromecast, Apple TV, dan lainnya. Kalau mau, kalian juga bisa mengakses TikTok di desktop dengan mengunjungi situs resminya.
"YouTube juga tersedia di berbagai game console, seperti Xbox 360 dan PlayStation 3, sedangkan TikTok tidak.
Rata-rata durasi video di YouTube adalah 4-10 menit, namun ada juga beberapa video berdurasi hingga 3 jam atau lebih. Sedangkan video TikTok biasanya hanya berdurasi sekitar 15 detik dengan durasi maksimal 10 menit saja.
TikTok dirancang untuk memudahkan pengguna untuk menelusuri dan mengunggah konten dengan mudah dan cepat.
Algoritma TikTok terus dikembangkan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya.
Format video YouTube dengan durasi yang panjang memungkinkan pengguna untuk membuat video dengan penjelasan dan penceritaan yang mendalam, seperti tutorial, review, dan vlog.
Sebaliknya, format video TikTok dengan durasi yang lebih pendek mendorong kreativitas pengguna untuk membuat konten yang ringan seperti video musik, dance challenge, dan sketsa komedi.
Kedua platform ini memiliki cara monetisasi yang berbeda. Di YouTube, content creator dapat menghasilkan uang melalui iklan, sponsor, dan membership. Iklan dapat diletakkan sebelum atau selama video diputar, kemudian ditautkan ke akun Google AdSense kreator.
Selain itu, brand juga kerap membayar content creator untuk meng-endorse produk dan jasa mereka dalam konten Youtube-nya. Sedangkan fitur membership membuat content creator dapat menghasilkan uang dengan menjual konten - konten eksklusif yang bisa diakses oleh pengguna yang tergabung dalam membership channel mereka saja.
Sementara itu, TikTok, berfokus pada influencer marketing. Dalam hal ini, content creator dibayar oleh brand untuk mempromosikan produk dan jasa yang ditawarkan melalui konten TikTok mereka.
Pada TikTok, pengguna juga dapat memperoleh pendapatan melalui fitur keranjang kuning yang dapat digunakan untuk memasukkan link produk dari TikTok shop. Fitur ini merupakan program afiliasi TikTok, dimana pengguna akan diberikan komisi untuk setiap pembelian dari keranjang kuning.
YouTube vs TikTok sama - sama memiliki program afiliasi. Untuk berpartisipasi pada Program Partner YouTube, content creator harus memiliki setidaknya 1.000 subscribers dan 4.000 jam tayang dalam satu tahun terakhir. Dengan program ini content creator dapat menghasilkan uang ketika penonton mereka membeli produk atau layanan yang diiklankan melalui link iklan pada video mereka.
Di TikTok, dengan menggunakan Creator Marketplace brand dapat berkolaborasi dengan kreator. Dari sana kreator bisa mendapatkan uang baik dengan mengunggah postingan bersponsor, kolaborasi dengan brand, ataupun melalui fitur keranjang kuning.
Slice menyediakan influencer marketing platform yang sangat berguna bagi brand untuk menemukan content creator yang sesuai dengan niche bisnis, dan budget yang dimiliki. Selain itu, dengan Slice, kalian bisa menjalankan seluruh aktivitas influencer campaign di satu tempat saja. Ada Pula performa dari campaign yang sudah maupun sedang berjalan bisa selalu kalian monitori di platform ini. Dengan begitu, kalian bisa mengoptimasi campaign kalian kapan saja dengan cepat untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Di YouTube, pengguna dapat membagikan video mereka di media sosial lain seperti Facebook, Twitter, dan sebagainya. Selain itu, YouTube juga menyediakan fitur playlist untuk mengelompokkan video pilihan dan juga fitur berlangganan (subscription) pada channel favorit mereka.
TikTok juga memiliki fitur berbagi, namun tidak seluas YouTube. Di TikTok, pengguna dapat berbagi konten dengan teman dan keluarga melalui direct message, link, dan media sosial populer seperti Instagram atau Twitter.
Kedua platform menawarkan insight yang detail mengenai performa konten - konten yang kalian unggah, sehingga kalian bisa lebih memahami apa yang disukai audiens kalian.
Dengan YouTube, kalian bisa melihat berbagai insight, seperti total views, watch time, demografi, dan lainnya. Kalian juga dapat membuat laporan khusus untuk mengukur performa kalian setiap saat. Selain itu, YouTube Analytics juga memiliki fitur seperti audience retention, yang memberikan insight mengenai berapa lama orang - orang menonton video kalian, dan di bagian mana mereka berhenti.
TikTok juga memiliki fitur analitik yang komprehensif, dengan metrik seperti reach, views, watch time, like, comment, share, dan average engagement rate. Selain itu, TikTok juga memberikan rincian informasi demografis followers kalian.
Di YouTube, kreator dapat membuat dan mengupload berbagai jenis konten video, seperti vlog, tutorial, review, game, dan lainnya. YouTube juga mendukung berbagai resolusi video dari 240p hingga 4K. Selain itu, content creator dapat menambahkan subtitle, anotasi, end screens, dan Iink ke video mereka.
TikTok juga menawarkan creative tools untuk membuat video, yang diantaranya adalah efek, filter, musik dan suara, objek 3D, dan teks. TikTok juga memiliki editing tools, yang diantaranya untuk mengedit klip dan mengatur kecepatan video.
Dalam mengelola channel, YouTube memberi content creator fitur analitik yang detail sehingga mereka dapat menganalisa performa video mereka. Di YouTube, kreator juga bisa berinteraksi dengan audiens dengan membalas komentar yang dikirimkan audiens dan mengaktifkan community posts. Selain itu, content creator juga bisa berkreasi dalam mengkustomisasi tampilan channel mereka, dengan thumbnail dan background yang menarik.
Dalam hal kustomisasi dan insight analitik, TikTok tidak sebaik YouTube. Namun, TIkTok memiliki challenge dan trending hashtags yang menarik audiens untuk terus engage dengan mereka. Selain itu, content creator dapat membalas komentar, berbagi konten, dan terhubung dengan influencer di platform.
Namun pada akhirnya, semuanya bergantung pada jenis konten yang ingin kalian buat, dan seberapa serius kalian dalam mengelola akun kalian. Youtube adalah platform yang lebih baik untuk pengguna yang ingin memiliki lebih banyak kendali atas kontennya, sementara TikTok lebih baik untuk kalian yang ingin membuat konten dan engage dengan audiens lebih cepat.
Ketika membandingkan YouTube shorts dan TikTok, YouTube shorts memiliki batas durasi video yang lebih panjang dan lebih mudah dipahami. YouTube Shorts berdurasi hingga 60 detik dan pembuat konten dapat menyesuaikan konten sesuka mereka.
Selama konten tidak melanggar syarat dan ketentuan YouTube, video dapat bertahan di platform ini selama bertahun - tahun dan terus membangun jumlah penayangan serta subscribers dalam jangka panjang yang berkelanjutan. Durasi video TikTok lebih pendek, biasanya 15 detik, dan membutuhkan kreativitas untuk bisa menarik viewers dan membuat mereka mereka menonton video kalian yang lainnya.
Ada pula terdapat perbedaan pada jenis konten yang cocok untuk kedua platform. Video informatif, seperti drama, lifestyle, dan musik, lebih cocok untuk YouTube Shorts. Sedangkan pada TikTok, video challenge, sketsa komedi, dan vlog singkat akan menarik lebih banyak views.
Jika kalian memperhatikan bagian atas tampilan YouTube Live, kalian akan melihat menu pengaturan yang sangat komprehensif dengan opsi kustomisasi layout, pengaturan Live, dan grafik overlay. Streamer juga bisa meng-embed live stream mereka di situs lain seperti media dan situs web.
Sedangkan untuk TikTok, fitur live stream yang mereka tawarkan disukai oleh penggunanya karena interface yang interaktif dan menyenangkan. Dengan menambahkan teks lucu dan filter populer ke dalam grafik overlay, kalian bisa membuat sesi live stream kalian lebih menarik untuk audiens kalian.
Popularitas YouTube dan Tiktok sebagai platform favorit content creator tidak perlu dipertanyakan lagi. Keduanya sama - sama memfasilitasi fitur - fitur menarik yang dapat membantu pekerjaan mereka. Tidak heran jika banyak orang kesulitan untuk menentukan platform mana yang lebih cocok untuk mereka diantara 2 pilihan tersebut.
Meski begitu, kedua platform ini memiliki algoritma dalam memviralkan konten. Maka dari itu, untuk menentukan platform mana yang lebih cocok untuk kalian, kalian harus terlebih dahulu memahami algoritma yang berbeda di kedua platform, dan cari tahu mana yang lebih sejalan dengan strategi konten kalian.
YouTube dan TikTok adalah platform yang sangat ideal untuk content creator. Memilih diantara TikTok vs YouTube adalah hal yang rumit.
Setiap platform memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Satu-satunya cara untuk menentukan platform mana yang cocok untuk kalian adalah dengan melihat konten kalian dan audiens yang ingin kalian jangkau. Setiap platform memiliki preferensi jenis konten yang berbeda dan juga disukai oleh audiens yang berbeda
Dengan melakukan hal tersebut, kalian dapat lebih mudah menentukan platform mana yang ideal untuk kalian. Hal ini tidak serumit kedengarannya kok. Kalian tidak harus melihat semua aspek yang kami tulis di artikel ini. Kalian hanya perlu memperhatikan aspek - aspek yang menurut kalian penting untuk kalian dan putuskan platform mana yang lebih sesua