Kesuksesan influencer marketing bukan hanya dipengaruhi oleh cara atau strategi dalam menyusun sebuah endorsement. Pemilihan influencer pun berdampak langsung pada keberhasilan endorsement. Sayangnya, tidak semua brand tahu bagaimana cara memilih influencer yang tepat untuk endorsement.
Memilih influencer yang tepat untuk endorsement produk maupun jasa merupakan salah satu cara terbaik dalam menjalankan strategi pemasaran. Terutama di masa sekarang, ketika konsumen lebih memilih untuk berbelanja sesuai dengan saran orang yang dipercayai atau disukai. Lebih dari itu, para influencer yang dipilih juga akan meningkatkan reputasi brand.
Hasil yang ingin kalian lihat dalam sebuah endorsement bergantung dari cara kalian menyusun endorsement tersebut. “Hasil” tersebut dapat mencakup brand awareness, meningkatknya jumlah unduhan, meningkatnya mailing list, menghasilkan penjualan (atau prospek yang memenuhi syarat penjualan), dan masih banyak lagi.
Brand harus mengetahui cara memilih influencer yang tepat untuk endorsement dengan memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi apakah influencer tersebut dapat memberikan hasil yang diinginkan. Di situlah proses seleksi influencer dibutuhkan.
Setidaknya ada beberapa kriteria dasar yang perlu diperhatikan saat hendak memilih influencer yang tepat untuk endorsement produk ataupun jasa. Selain dari segi usia, jenis kelamin, status pernikahan, jumlah keluarga, gaya hidup, jumlah followers, engagement rate, platform tempat influencer paling aktif, postingan terbaru, dan kemitraan sebelumnya, masih ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Berikut ulasannya.
BACA JUGA: Contoh Kontrak Endorsement (Template Gratis)
Terdapat 4 cara umum yang bisa digunakan oleh brand untuk menemukan dan menjangkau influencer, yaitu:
Meskipun populer, metode-metode tersebut seringkali terbatas dan memakan waktu untuk dieksekusi, serta kurang memungkinkan untuk diaplikasikan di dunia nyata. Apa yang terjadi jika endorsement justru mengundang influencer pekerja kasar, tukang kebun, atau gamers? Akankah agensi memiliki sumber daya dan pengetahuan untuk menemukan orang yang dibutuhkan untuk endorsement tersebut?
Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk menggunakan influencer marketing platform, seperti Slice untuk menyaring profil kreator menggunakan filter seperti usia, lokasi, afinitas merek, engagement rate, dan bahkan kategori di mana influencer memiliki pengaruh paling besar untuk mempersempit sekumpulan kandidat yang cocok untuk endorsement brand kalian.
Percaya atau tidak, pedoman Google’s Quality Control akan mempengaruhi pemilihan influencer kalian. Dengan Google yang lebih berfokus pada pengalaman/experience, keahlian/expertise, otoritas/authoritativeness, dan kepercayaan/trustworthiness (E-E-A-T), semakin penting bagi brand untuk bermitra dengan influencer yang tidak hanya menarik atau populer, tetapi juga merupakan pakar terpercaya di bidang yang secara alami sejalan dengan brand atau produk kalian.
Relevansi influencer dengan brand kalian menjadi hal penting agar kalian bisa menjangkau target market yang sesuai dengan produk atau jasa yang sedang kalian tawarkan. Misalnya, jika kalian menjual produk fashion, carilah influencer yang memiliki audiens yang tertarik pada fashion. Ini tentunya akan membantu kalian menarik lebih banyak orang ke produk kalian.
Memiliki wawasan berdasarkan data tentang kategori di mana mitra influencer kalian benar-benar memiliki pengaruh — baik mode, kesehatan, makanan, keluarga, perjalanan, dan sebagainya — adalah hal yang penting untuk memeriksa calon partner influencer.
Sentimen audiens mengukur apakah follower influencer bereaksi positif terhadap berbagai topik yang dibahas atau direview oleh influencer. Influencer dengan sentimen audiens positif atau engagement yang tinggi berarti bahwa audiens influencer tersebut aktif dan tertarik pada produk maupun brand yang kalian promosikan. Ini akan membantu kalian untuk menarik minat lebih banyak orang ke produk kalian.
Di lingkungan sosial seperti sekarang ini, ada baiknya juga untuk meneliti konten dan postingan influencer terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke campaign kalian. Kami tahu betapa kejamnya komentar netizen atau pengguna media sosial ketika konten kreator memposting konten yang sensitif, tidak benar secara politis, tidak jujur, atau yang tampaknya bertentangan dengan postingan mereka sebelumnya.
Sepanjang sejarah manusia, storytelling telah menjadi media yang ampuh untuk berbagi informasi, menyiarkan berita, mendidik orang, memulai percakapan, dan memfasilitasi koneksi. Hal ini terutama berlaku selama pandemi saat orang-orang, yang dipisahkan oleh jarak, memilih online untuk merasa terhubung dengan komunitas mereka.
Kemampuan untuk menceritakan kisah yang menarik dan emosional bisa melampaui postingan media sosial biasa dari mega-influencer yang menyebutkan brand atau fitur suatu produk. Seperti yang kalian ketahui, dengan kemampuan storytelling atau bercerita yang baik, meski itu hanya disampaikan oleh micro-influencer bisa memiliki dampak yang besar. Apalagi di masa seperti sekarang, di mana sebuah konten bisa menjadi viral dengan cepat hanya dengan narasi yang sanggup mempengaruhi sekaligus menyedot perhatian banyak orang.
Tapi ingat, pastikan bahwa influencer yang kalian pilih memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi di kalangan audiensnya. Ini penting karena kepercayaan adalah salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi pembelian. Storytelling adalah cara influencer untuk mengikat audiens mereka dan menggerakkan mereka untuk mengambil tindakan tertentu yang membantu brand mencapai tujuan endorsement.
Ukuran audiens influencer adalah faktor penentu dalam pemilihan influencer bukan untuk mengetahui jangkauan, namun lebih untuk mengetahui jenis endorsement yang tepat. Ada 3 jenis endorsement yang bisa membantu brand untuk mencapai beberapa sasaran endorsement.
Brand dapat mengoptimalkan performa dari setiap jenis campaign ini dengan menggunakan ukuran audiens sebagai bagian dari kriteria pemilihan. Pastikan bahwa influencer yang kalian pilih memiliki jumlah followers organik (bukan fake followers). Jumlah followers yang besar akan memastikan bahwa endorsement kalian dapat terlihat oleh banyak orang.
Pemilik brand juga perlu waspada terhadap influencer dengan jumlah followers besar namun jumlah engagement-nya jauh di bawah jumlah followers mereka.
Setelah memahami cara memilih influencer yang tepat, mari kita berbicara tentang value. Setelah biaya mulai dibahas, pastikan kalian membahas tentang proyeksi ROI (return of investment) yang diharapkan dari iklan dan endorsement yang dipilih. Ini tidak hanya membantu kalian mengukur hasil, tapi juga memastikan bahwa iklan yang direncanakan benar-benar telah memenuhi standar dalam hal ukuran pasar, maupun pilihan influencer.
Apabila cara memilih influencer dilakukan tepat, maka brand bisa memperoleh berbagai manfaat untuk pengembangan bisnisnya. Misalnya saja dapat membangun kepercayaan konsumen, memiliki audience yang tertarget, mendapatkan feedback yang cepat, serta yang paling jelas adalah meningkatkan angka penjualan.
Pemilihan influencer adalah kunci keberhasilan keseluruhan endorsement bagi suatu brand. Memilih influencer yang tepat lebih dari sekadar menemukan mega influencer yang dapat memberikan kualitas gambar yang bagus dari kamera yang mahal.
Untuk tim yang bertanggung jawab dalam mencari influencer, Slice Creator CRM bisa menjadi aset jangka panjang yang berharga untuk menemukan influencer yang tepat, dan efektif bagi bisnis kalian. Tidak hanya itu, kalian juga bisa memilih efisiensi tiap kreator berdasarkan format konten yang kalian mau, baik itu feeds, reels, story, shorts baik di Instagram, TikTok, ataupun Youtube.